Pujidan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya sehingga dapat diselesaikan penulisan makalah ilmiah yang berjudul “Aplikasi SIG (Sistem Informasi Geografis) Dalam Penentuan Daerah Potensial Penangkapan Ikan’’.Makalah ilmiah ini sebagai salah satu syarat memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi
- Geografi merupakan ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kewilayahan atau kelingkungan dalam konteks keruangan. Maksud dari fenomena geosfer ialah semua kejadian di alam yang bisa dikaji menggunakan ilmu geografi. Pengertian ini hanya salah satu dari sekian banyak definisi mengenai ilmu geografi. Meski banyak versi tentang pengertian geografi, secara umum bidang studi ini dipahami sebagai ilmu yang mekpelajari area di permukaan bumi sekaligus relasi antara manusia dengan lingkungan tempat hidupnya. Karena itu, para ilmuwan geografi tak hanya meneliti sifat fisik permukaan bumi tetapi juga kondisi masyarakat yang hidup di atasnya. Para ahli geografi pun mengkaji interaksi antara manusia dan lingkungan alamnya serta bagaimana kondisi sebuah wilayah di bumi berdampak pada masyarakat penghuninya. Kajian geografi bahkan mencakup perkembangan kehidupan masyarakat di berbagai wilayah dari waktu ke waktu. Berbeda dari disiplin ilmu yang lainnya, geografi tidak identik dengan topik tertentu. Kajian dalam bidang studi ini mencakup beragam jenis topik yang diteliti dengan pendekatan tertentu, seperti perspektif spasial keruangan dan interaksi manusia-alam. Itulah kenapa, objek kajian geografi sangat luas. Mengutip laman The National Academies Press, geografi dinilai telah memberi kontribusi besar ke dunia sains karena bidang ini memberi wawasan tajam terkait sejumlah kajian penting dalam ilmu pengetahuan. Sebagai contohnya, pendekatan ilmu geografi yang berfokus kepada aspek teritorial, menyediakan instrumen guna memahami bagaimana kondisi permukaan bumi bisa mempengaruhi cara manusia penghuninya dalam berpikir, bertindak, dan mengambil keputusan dalam kehidupan. Karakter tersebut membuat geografi bisa memberikan pemahaman tentang bagaimana kehidupan masyarakat berkembang di suatu wilayah tertentu, kenapa bisa terus bertahan dan apa saja aspek yang mempengaruhinya, demikian mengutip National Geographic. Karena cakupan studi geografi begitu luas, disiplin ini kemudian terbagi menjadi sejumlah cabang besar. Cabang-cabang itu ialah geografi fisik, geografi sosial manusia, geografi regional, dan geografi teknik. Namun, secara umum, kategorisasi cabang geografi terfokus pada 3 jenis yang pertama. Merujuk ulasan di laman Slcc Pressbook, Geografi Fisik ialah studi spasial tentang fenomena alam di permukaan bumi. Objek kajiannya meliputi sungai, gunung, bentang alam, cuaca, iklim, tanah, tanaman, dan aspek fisik lainnya di permukaan bumi. Hal ini membuat Geografi Fisik terfokus pada kajian litosfer lapisan permukaan bumi, atmosfer udara, hidrosfer air, dan biosfer organisme hidup. Dalam kajian Geografi Fisik, hubungan antara sejumlah kondisi alam itu juga diteliti. Lain halnya dengan Geografi Manusia atau Geografi Sosial. Aktivitas manusia dan keterkaitannya dengan kondisi permukaan bumi menjadi objek kajian cabang geografi ini. Penelitian dalam bidang Geografi Manusia bisa mencakup distribusi spasial dari populasi manusia, agama, bahasa, etnis, sistem politik, ekonomi, dinamika perkotaan, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, cabang ini juga menyentuh studi tentang kebudayaan hingga ekonomi serta hubungannya dengan dimensi spasial. Cabang berikutnya, Geografi Regional pun mencakup objek kajian yang tak kalah luasnya. Cabang geografi ini berkaitan dengan studi tentang perbandingan wilayah-wilayah di dunia. Perbandingan itu bisa meliputi lanskap fisik permukaan bumi maupun budaya atau kehidupan manusianya. Secara garis besar, fokus kajian Geografi Regional adalah karakteristik yang unik di masing-masing wilayah. Karakteristik itu bisa berhubungan dengan kondisi alam hingga tipe iklim, dan juga tradisi budaya, bahasa, agama, hingga sistem ekonomi-politik yang mempengaruhi masyarakat di suatu kawasan. Infografik SC Cabang Studi Geografi. Jenis-jenis Ilmu Bantu atau Ilmu Penunjang Geografi Luasnya ruang lingkup objek kajian geografi membuat bidang ilmu ini memiliki banyak jenis ilmu bantu atau ilmu penunjang. Beragam jenis ilmu bantu itu menjadi percabangan berikutnya dari Geografi Fisik, Geografi Sosial, dan Geografi daftar sejumlah ilmu penunjang geografi beserta penjelasan tentang objek kajiannya yang dikumpulkan dari berbagai sumber. Adapun sumber-sumber itu ialah buku Modul Geografi 2020 terbitan Kemdikbud; buku Geografi 1 Jelajah Ilmu Bumi dan Alam Semesta; serta buku Geografi dan Ilmu Sejarah 2020. Daftar macam-macam ilmu penunjang geografi1. Geologi objek kajian ilmu ini ialah kejadian, struktur, komposisi, sejarah, dan proses perkembangan bumi dari waktu ke Geomorfologi objek kajian ilmu ini adalah bentuk permukaan bumi dan riwayat proses Klimatologi objek kajian ilmu ini ialah iklim dan faktor-faktor pembentuknya serta klasifikasinya di suatu kelompok iklim. Pengaruh iklim terhadap kondisi suatu wilayah juga menjadi kajian ilmu Oseanografi objek kajian ilmu ini adalah seluk beluk kelautan, seperti sifat-sifat salinitas, arus laut, dan sedimen Biogeografi ilmu ini mengkaji persebaran hewan dan tumbuhan di permukaan bumi serta faktor-faktor yang memengaruhi, membatasi, dan menentukan Kartografi ilmu ini mempelajari proses pembuatan peta dan berbagai hal tentang pemetaan permukaan bumi. 7. Penginderaan jauh ilmu ini terkait teknik memperoleh informasi tentang suatu objek dengan alat tanpa kontak langsung dengan objek Ilmu Tanah objek kajiannya adalah sifat-sifat fisik tanah dan segala seluk-beluk mengenai jenis tanah yang terdapat di Meteorologi ilmu ini mempelajari gejala cuaca di bumi yang meliputi ciri-ciri fisik dan kimianya, tekanan maupun suhu udara, angin, dan perawanan. 10. Hidrologi objek kajian ilmu ini ialah fenomena air di bumi, yang meliputi sirkulasi, distribusi, bentuk, serta sifat fisik dan Kosmografi ilmu ini mengkaji penggambaran alam semesta, baik langit maupun bumi atau benda-benda langit lainnya. Hasil kajian kosmografi ialah berbagai peta langit maupun Sistem informasi geografi SIG ilmu ini mengkaji tata cara membuat peta secara komputasi dengan tahap-tahap mulai dari inpud data, proses dan manajemen data, hingga penggambaran output data. SIG mengkaji masalah penyimpanan informasi tentang bumi dengan memanfaatkan teknologi Geografi Ekonomi objek kajian ilmu ini adalah struktur keruangan aktivitas ekonomi. Kajian geografi ekonomi terfokus pada aspek keruangan struktur ekonomi masyarakat. Aktivitas ekonomi itu meliputi bidang pertanian, industri, perdagangan, transportasi, komunikasi, jasa, dan banyak lainnya. 14. Studi Demografi objek kajiannya ialah berbagai variabel terkait dengan kependudukan. Ilmu ini mencakup beragam jenis metode perhitungan dan riset mengenai angka kematian, kelahiran, migrasi, serta jumlah dan komposisi Geografi Politik objek kajiannya adalah aspek keruangan pemerintahan atau kenegaraan yang meliputi hubungan regional dan Geografi Sejarah objek kajiannya adalah perkembangan budaya di berbagai tempat serta hubungan saling mempengaruhi antara masyarakat terdahulu dengan lingkungannya. - Pendidikan Penulis Addi M IdhomEditor Iswara N Raditya
PadaGeografi Regional, seluruh aspek dan gejala geografi ditinjau dan dideskripsikan secara bertautan dalam hubungan integrasi, interelasi keruangannya. Melalui interpretasi dan analisa geografis regional ini, karakteristik suatu wilayah yang khas dapat ditonjolkan, sehingga perbedaan antar wilayah menjadi kelihatan jelas (Sumaatmadja, 1988).
Pembelajaran geografi tak terlepas dari ilmu pengetahuan sosial dan ilmu pengetahuan alam. Dewasa ini, pengetahuan ilmu geografi terpadu dalam pengetahuan sosial dan pengetahuan fisik. Yang membedakan geografi dengan cabang ilmu lainnya adalah pendekatan spasial spatial approach. Kenampakan permukaan bumi menjadi suatu objek yang selalu dikaji dalam pendidikan geografi. Dalam kajian ilmu geografi, terdapat 2 objek utama. Objek geografi tersebut terbagi dalam objek formal dan objek material. Objek formal adalah sudut pandang mengenai fenomena yang terjadi di permukaan bumi dengan menganalisis kejadian-kejadian menggunakan pendekatan pada spasial. Lalu apakah yang disebut dengan objek material geografi? Penjelasan tentang objek material geografi dapat kita simak pada penjelasan materi sebagai berikut. Objek material geografi adalah pembelajaran ilmu geografi yang menyinggung fenomena di permukaan bumi dalam 2 aspek yaitu aspek sosial dan aspek fisik. Kajian kedua aspek tersebut dasarnya adalah lapisan geosfer. Lapisan geosfer merupakan cabang ilmu geografi yang mewakili segala lapisan stuktur bumi mencakup semua sumber ilmu pengetahuan. Jadi dapat dikatakan bahwa geografi ialah induk dari segala macam sudut pandang ilmiah. Komponen biotik dalam hal ini adalah manusia, binatang, dan tumbuhan menjadi subjek dalam objek material geografi. Sedangkan komponen abiotik dalam hal ini udara, air, angin, tanah, dan sebagainya merupakan unsur objektif dalam objek material geografi. Geosfer yang menjadi dasar objek material geografi menimbulkan pernyataan premis, seperti jika terjadi hujan maka daerah X akan terjadi tanah longsor dikarenakan tidak adanya kegiatan reboisasi. Perlu diketahui bahwa pernyataan premis seperti contoh diatas dalam objek studi geografi menandakan bahwa fenomena harus disertai kemungkinan yang terjadi beserta kemungkinan penyebabnya. Jika pernyataan premis tidak disertai unsur tersebut dapat dikatakan bahwa tidak adanya bedanya dengan pernyataan premis pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Objek material itulah yang menjadi karakteristik ilmu geografi. Ilmu geografi dapat diintegrasikan ke dalam ilmu-ilmu mata pelajaran lainnya. Seperti biogeografi, materi tersebut mempelajari makhluk hidup yang menggunakan sudut pandang spasial. Jika tidak menggunakan sudut pandang pendekatan spasial pola persebaran maka yang terjadi adalah ilmu tersebut lebih layak masuk dalam ilmu pelajaran biologi. Ilmu lainnya terdapat dalam antroposfer cabang ilmu geografi yang mempelajari manusia. Antroposfer yang tidak disertai dengan pendekatan spasial seperti dinamika penduduk maka yang terjadi adalah lebih cocok dikatakan sebagai ilmu sosiologi. Ilmu antroposfer lebih banyak dikaji dalam materi demografi. Ilmuan geografi bernama Prof. Dr. Ida Bagoes Mantra merupakan tokoh geografi yang ahli dalam mengkaji manusia dalam sudut pandang geografi menggunakan objek material. Untuk mengkaji objek material geografi diperlukan semacam penjabaran umum yang digunakan sebagai acuan dalam mempelajarinya. Acuan tersebut merupakan objek material geografi. Berikut adalah contoh-contoh dari objek material geografi. Contoh Objek Material Geografi Pada dasarnya objek material geografi merupakan kajian seluruh fenomena yang terjadi di permukaan bumi baik itu ilmu sosial maupun ilmu fisik. Untuk mempelajari objek material geografi dapat dilihat dari berbagai contoh objek material geografi, antara lain. Lithosfer Pengertian lithosfer adalah contoh pertama dari objek material geografi. Lithosfer berasal dari bahasa Yunani yaitu “lithos” yang memiliki arti batuan dan “sphere” yang memiliki arti lapisan. Lithosfer merupakan cabang ilmu geografi yang membahas mengenai batuan, tanah, dan lapisannya yang terdapat di permukaan bumi. Fenomena yang terdapat pada lapisan lithosfer dapat berupa gempa bumi, erosi, karst, dan lain sebagainya. Penyusunan lithosfer berasal dari berbagai macam unsur lapisan batuan. Lapisan tersebut adalah batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf. Manfaat lapisan lithosfer dalam kehidupan manusia adalah untuk sumber energi minyak bumi, batu bara, gas alam, dan lain-lain, sebagai sumber industri, sebagai bahan baku pembuatan pupuk, dan lain sebagainya. Atmosfer Pengertian atmosfer adalah cabang ilmu geografi yang membahas tentang lapisan udara. Fenomena yang dapat dikaji oleh objek material geografi melalui lithosfer adalah terjadinya hujan, terjadinya pelangi, dan lain sebagainya. Lapisan atmosfer terbagi menjadi 5 yaitu troposfer, stratosfer, mesosfer, thermosfer, dan eksosfer. Pembagian lapisan-lapisan atmosfer tersebut memiliki fungsi sendiri-sendiri yaitu fungsi dari troposfer adalah untuk tempat menyetabilkan temperatur suhu yang terjadi di permukaan bumi. Stratosfer berfungsi untuk tempat terjadinya hujan. Mesosfer berfungsi untuk tempat lalu lintas penerbangan pesawat terbang. Termosfer berfungsi untuk pemancar gelombang radio. Dan eksosfer berfungsi untuk bernaungnya lapisan ozon. Hidrosfer Pengertian hidrosfer merupakan cabang ilmu geografi yang membahas tentang segala bentuk perairan yang terdapat di permukaan bumi. Fenomena di permukaan bumi yang dapat dikaji oleh objek material geografi dalam hidrosfer adalah berupa danau, laut, sungai, gletser, arus laut, tsunami, banjir, dan lain sebagainya. Hidrosfer disebut juga dengan ilmu hidrologi. Pada dasarnya hidrosfer berasal dari bahasa Yunani yaitu “hidros” yang memiliki arti air dan “sphere” yang memiliki arti lapisan. Hidrosfer tidak dapat terlepas dari siklus hidrologi. Siklus ini dapat dibagi menjadi siklus hidrologi pendek, siklus hidrologi sedang, dan siklus hidrologi panjang. Biosfer Pengertian hidrosfer adalah cabang ilmu geografi yang membahas tentang segala macam makhluk hidup yang terdapat di permukaan bumi. Contoh fenomena yang dapat dikaji oleh objek material geografi dalam biosfer adalah ekosistem, habitat, bioma, iklim, dan lain sebagainya. Antroposfer Pengertian antroposfer merupakan cabang ilmu georafi yang membahas tentang manusia dalam konteks kependudukan yang terdapat di permukaan bumi. Fenomena yang dapat dikaji oleh objek material geografi dalam antroposfer adalah kepadatan penduduk, persebaran penduduk, migrasi, fertilitas, mortalitas, perpindahan penduduk, dan lain sebagainya. Kepadatan penduduk dihitung berdasarkan jumlah penduduk dibandingkan dengan luasnya daerah tersebut. Jadi untuk mengukur kepadatan penduduk nantinya akan ketemu satuan jiwa per meter persegi. Setelah mengkaji kepadatan penduduk hal yang menarik lagi adalah kajian persebaran penduduk. Untuk memetakan penduduk diperlukan data dari Badan Pusat Statistik untuk mengetahui jumlah penduduk berdasarkan Provinsi, Kota, dan lain-lain. Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah yang lainnya. Migrasi dapat dibedakan menjadi 5 macam yaitu transmigrasi perpindahan dari suatu pulau ke pulau yang lain, urbanisasi perpindahan dari desa ke kota, imigrasi perpindahan dari luar negeri ke Indonesia, emigrasi perpindahan dari Indonesia ke luar negeri, dan ruralisasi perpindahan dari kota ke desa. Kepadatan penduduk tidak hanya dikaji dari luas daerah banding jumlah penduduk saja. Melainkan dengan membandingkan kelahiran fertilitas, kematian mortalitas, dan migrasi. Jika sudah diketahui data kepadatan penduduk maka antroposfer telah dikaji dengan baik menggunakan objek material geografi. Demikianlah, penjelasan diatas merupakan artikel yang membahas tentang beragam jenis objek material geografi dan contohnya di masyarakat dalam keseharian. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan pembaca dalam hal mencari ilmu pengetahuan.
merujukpada pergeseran paradigma terhadap kajian tersebut. Penelitian yang dilakukan Gökmen yang mencoba menguak keterkaitan antara geopolitik 7 Gökmen, Semra R., op.cit. hlm. 11. dengan ilmu hubungan internasional, diawali dengan penelusuran terhadap sejarah kajian geografi. Terminologi geografi dalam Encyclopedia Britannica dijelaskan sebagai
bpw7a. 358 455 181 105 144 451 430 313 302